Sumber : Pro-You Media Channel
Ditranskripsikan Oleh :
Pembelajar Quran Channel
Assalamu'alaikum warohmatullahi wa barokatuhu,
Sholihin dan sholihat yang dimuliakan oleh Allah SWT
kita mendengar sabda sayyidina Umar bin Khattab ra, kata beliau
"Sesungguhnya Allah SWT menyembunyikan ridho-Nya didalam amal-amal yang diperbuat oleh manusia
dan Allah SWT menyembunyikan murka-Nya dibalik dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia
dan Allah SWT menyembunyikan kekasih-kekasih-Nya diantara orang-orang ramai yang diremehkan manusia
Masya Allah maka kita tidak boleh meremehkan 3 hal ini,
Satu, amal-amal yang kemudian mengundang ridho Allah
Sesungguhnya amal bukanlah besar atau kecilnya, bukanlah dahsyat atau dianggap remehnya
tetapi amal yang ingin kita bawa kehadapan Allah adalah amal yang diridhoi-Nya, berapapun besarnya amal tanpa ridho Allah apalah gunanya
dan ridho Allah adalah ahsanu amala, amal yang paling ikhlas niatnya dan paling kemudian mengikuti tuntunan Allah dan Rasul-Nya saw
Setelah yang fardhu, kita perlu memiliki amal-amal yang kemudian kita rahasiakan, kita jaga
meskipun kecil, kita dhowwam-kan,
"ahabbul a'mali ilallaahi adwamuha wa in qola"
amalan yang paling dicintai di sisi Allah SWT adalah yang paling dhowwam
yang terus-menerus meskipun sedikit
Al-Imam Abu Dawud mencontohkan bagaimana beliau ketika menyeberang dengan perahu di sungai Tigris sudah sampai setengah jalan,
dan dia bilang ke tukang perahu, "bisa tidak balik sebentar"
"kenapa?"
"karena ada orang bersin di tepian"
ketika ada orang bersin di tepian dia mengucapkan tahmid, belum ada yang mengucapkan tarhim kepadanya
Imam Abu Dawud mengatakan, "bisa tidak balik?"
kemudian tukang perahu itu dibayar oleh Imam Abu Dawud
lalu mendayung balik dan kemudian imam Abu Dawud mengatakan kepada orang yang bersin itu "yarhamukallah"
lalu baru kemudian setelah itu Imam Abu Dawud minta tukang perahu kembali
ketika hari berikutnya ternyata semua orang yang ada di dalam perahu itu bermimpi bahwa Imam Abu Dawud, ada suara menyatakan
Imam Abu Dawud telah membeli surga dengan harga 1 dirham
Sebagaimana kata-kata beliau "La'alla mujabat du'a" mudah-mudahan kalau beliau membalas dengan "yahdikumullahi wa yuslihba lakum"
doa yang diijabah oleh Allah
Yang kedua jangan pernah meremehkan dosa kita kepada Allah karena bukan besar kecilnya dosa
tetapi kata Fudail bin Iyadh, ini adalah seberapa besar Maha Besar-nya Zat yang kita durhakai
Allah SWT barangkali memberikan satu dosa besar tapi membuat yang melakukannya takut kepada Allah lalu kemudian dia bertobat
itu jauh lebih baik daripada seseorang melakukan dosa-dosa kecil tapi selalu meremehkan dosa itu
tanpa sadar ternyata itu yang membuat dia dimurkai oleh Allah
Dan yang ketiga, jangan pernah kita meremehkan sesama manusia
karena boleh jadi kekasih-kekasih Allah itu adalah atqiya'ul akhfiya, orang-orang takwa yang tersembunyi
Allah menyatakan kita tidak patut mengukur kemuliaan dengan harta, dengan paras, dengan nasab keturunan, dengan kedudukan
tetapi satu-satunya adalah,
"inna akramakum 'indallaahi akrakum", TAQWA
sayangnya Taqwa tidak ditampilkan oleh Allah didalam wajah kita sehingga kita tidak tahu mana yang lebih takwa dari kita dan mana yang kurang takwa dibanding kita
kesimpulannya kata imam an-Nawawi, teruslah berusaha bertakwa dan tawadhu lah
jangan pernah melihat orang lain dengan pandangan merendahkan karena boleh jadi mereka hamba Allah yang lebih bertakwa
wassalamu'alaikum warohmatullaah wa barokatuhu
1 Komentar
Assalamualaikum..mau tanya perkataan sayyidana umat tersebut referensi dari mana ust..?
BalasPenulisan markup di komentar