Bagaimana kita tidak cinta kepada Nabi SAW | ust. Salim A.Fillah

10:43:00 AM


Kalau orang Indonesia mengatakan tidak kenal akan menjadi sebab akan tidak sayangnya kita pada seseorang maka tidak mengenal Rasulullah SAW adalah bahaya yang besar karena tanpa mencintai Rasulullah SAW kita akan jatuh kepada satu kehinaan kelak di akhirat.

Al-imam al-Qurtubi ketika mentafsir surah al-kahfi ayat yang ke-18 beliau menyorot tentang anjing, yang anjing itu adalah sahabat dari ashhabul kahfi, beliau didalam Aljamiliah Kamil Quran tafsir beliau mengatakan maka mari kita bayangkan bahwa seekor anjing saja yang kemudian membersamai orang-orang yang mulia dan setia kepada mereka mendapatkan kemuliaan yang besar juga di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka bagaimanakah seorang insan yang kemudian dia membersamai orang-orang yang juga mulia didalam cinta dan ketaatan juga kesetiaan kepada mereka,

Hendaklah ini menjadi perhatian, kata beliau imam al-Qurtubi
bagi orang-orang yang masih merasa teledor akan ketaatannya kepada Allah
bagi yang masih merasa sering lalai didalam mengingat Allah
bagi yang masih sering kemudian didalam kehidupannya terkadang terjerembab didalam kemaksiatan-kemaksiatan kepada Allah
dan sungguh kita semua ini adalah manusia yang tidsak pernah lepas dari kesalahan-kesalahan
maka mencintai Rasulullah SAW adalah sebuah kemuliaan, adalah sebuah kebersamaan yang sangat agung

Sebagaimana dalam sebuah hadis yang ditakhrij oleh imam Muslim dan dibawakan oleh rawi teratas Anas bin Malik ra.

Anas mengatakan : Datang seorang kepada Rasulullah SAW kemudian dia berkata,
" Ya Rasulullah mata sa'ah?", "Wahai Rasulullah kapan datangnya hari kiamat?"

Maka Rasulullah SAW kemudian mengatakan, "Apa yang sudah engkau persiapkan untuk menghadapinya ?"

Orang itu menjawab,"Fainni ahibbullaaha warasulahu",

"Maka sesungguhnya aku ini, aku mencintai Allah dan rasul-Nya sebagai bekalku untuk menghadapi hari kiamat"
Dan Rasulullah saw menyahut kepadanya, "wa anta ma'a man ahbabta"
" Dan engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai"


Dalam Azaful Mufrad al-imam al-Bukhari memiliki satu lafadz lain,
al-mar'u ma'a ma yuhib seseorang itu kelak akan bersama dengan yang dicintainya
sementara dalam lafadz Muslim, anta ma'a man ahbabta,engkau pasti akan bersama dengan orang yang engkau cintai.
Maka Anas bin Malik ra, rawi dari hadist ini, yang meriwayatkan hadis ini, yakni sahabat Anas bin Malik mengatakan dalam sebuah tambahan yang dia sampaikan, “Maka aku sungguh demi Allah sangat berbahagia atas hadis ini dan demi Allah andai orang menukarnya dengan bumi seisinya tidak akan aku berikan, sebab apa? kata Anas bin Malik, sebab kegembiraanku bersumber dari kata-kata Rasulullah saw "anta ma'a man ahbabta",engkau akan bersama dengan yang kau cinta,”

“Aku ini kata Anas bin Malik, jika kemudian melihat kepada ibadahku sholatku ketaatanku puasaku zakatku sedekahku hajiku umrohku jihadku tilawah quranku dan semua kebaikan yang pernah kulakukan maka sungguh demi Allah kebaikanku itu tidak ada seujung kuku dibanding apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw, Abu Bakar, dan Umar ibn Khattab radhiallahu 'anhuma, tetapi kata Anas bin Malik, yang keadaanku dalam amal sholih  sama sekali tidak mencapai ujung kuku mereka itu”

kata Anas bin Mallik, “Dalam hati aku mencintai mereka. Dalam hati aku mencintai mereka”, kata Anas bin Malik
“Maka demi Allah aku berharap, meskipun amalku tidak sebaik Rasulullah, Abu Bakar dan Umar tetapi Allah kelak didalam surga akan membersamakanku dengan mereka karena aku mencintai mereka”

Maka mencintai Rasulullah SAW adalah sebuah hajat yang paling agung bagi kita
sebab kita sadar sebagai hamba-Nya kita jauh dalam mengamalkan segala kebajikan yang beliau tuntunkan.
kita jauh dari terhiasi akhlak mulia sebagaimana beliau tampilkan,
kita jauh dari apa-apa yang kemudian beliau jalani didalam kehidupan

Maka bagaimana kita tidak cinta kepada Rasulullah SAW, yang Rasulullah itu
pada suatu saat beliau dilempar dengan batu dan kena di pelipis beliau dan darah itu mengucur deras maka beliau tangkupkan tangannya untuk menampung darah itu
para ulama mengatakan, kenapa Rasulullah menampung darahnya yang jatuh itu agar kemudian dia tidak sampai menetes di bumi sebab andai sampai darah itu menetes di bumi sebagaimana disampaikan oleh Jibril,
"Ya Rasulullah andai darah itu sampai menetes ke bumi maka Tuhanmu akan murka kepada kaum yang membuat engkau meneteskan darah dan mengazab mereka"

Jadi Rasulullah menangkupkan tangan untuk menampung darahnya agar tidak jatuh ke bumi itu bukan karena merasa sakit, iya beliau merasa sakit dan pedih sekali tetapi karena beliau tidak ingin kaumnya mendapat azab gara-gara darah beliau yang sangat suci dan mulia itu menetes ke bumi, maka beliau tampung, jangan sampai kemudian jatuh yang kalau itu sampai jatuh ke bumi menetes di tanah Allah SWT murka dan kemudian kaumnya akan diazab

Sebab itu.... maka bagaimana kita tidak cinta kepada rasulullah saw yang perutnya diganjal dua buah batu sementara sahabatnya hanya diganjal dengan satu batu demi cintanya kepada kita,

Maka bagaimana kita tidak cinta kepada Rasulullah SAW yang kemudian satu hari di perang Uhud dihantam kepala beliau dengan kemudian tiga cakram besi masuk kedalam pipinya, semuanya demi cintanya kepada kita

Maka bagaimana kita tidak cinta kepada Rasulullah SAW yang kemudian dilempari batu diteriaki dikejar-kejar tersaruk saruk harus menghindarkan diri dari orang-orang yang kemudian tidak berperikemanusiaan itu sambil mengatakan

“Ya Rabbi, ampuni mereka,mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”.
“Ya Rabbi, ampuni mereka, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”

Bagaimana kita tidak cinta kepada Rasulullah SAW, kepada orang yang kemudian dikatakan gila dikatakan penyair tidak waras dikatakan dukun dikatakan ahli sihir yang memisahkan manusia dan ketika dicaci maki membalas pujian dan ketika disakiti membalas kunjungan

Bagaimana kita tidak cinta Rasulullah SAW ? dan kalau kita cinta pasti kemudian betapa ingin kita mengetahui setiap detail tentang diri beliau SAW
betapa ingin kita kemudian untuk memahami hatta bahkan setiap inci dari pribadi beliau saw

diambil dari kajian Majelis Jejak Nabi ust. Salim A Fillah
Pembelajar Quran Channel (www.pembelajar-quran.blogspot.com)


Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔